The journey from Fay's perspective..

Kamis, 22 Maret 2012

Price List Fay2graphy

 

 

 PAKET PRE WEDDING (out door)

PAKET STANDARD Rp. 1.500.000,-

  • Unlimited shoot
  • 2 buah photo uk. 30x40cm untuk dipajang digedung
  • 2 buah frame photo & khusus standing frame (dipinjamkan)
  • 2 buah photo frame minimalis (30x40cm)
  • CD master photo & 5 buah photo edit terpilih

PAKET EXCLUSIVE Rp. 2.500.000,-

  • Unlimited shoot
  • 2 buah photo uk. 30x40cm untuk dipajang
  • 2 buah frame photo & khusus standing frame (dipinjamkan)
  • CD master photo & 4 buah photo edit terpilih
  • 1 Album prewedding (20x30cm) 10 hal.


PAKET DELUXE Rp. 3.500.000,-

  • Unlimited shoot
  • 4 buah photo uk. 40x50cm untuk dipajang
  • 4 buah frame photo & khusus standing frame (dipinjamkan)
  • CD master photo & 10 buah photo edit terpilih
  • 1 Album prewedding (20x30cm) 10 hal.

NOTE
Biaya diatas tidak termasuk izin lokasi dalam/luar kota:
  • Pantai Indah Kapuk (PIK)
  • Kota Tua
  • Ancol
  • Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
  • Atau bisa lokasi lain yang telah disepakati

PAKET LIPUTAN AKAD dan RESEPSI


PAKET AKAD NIKAH & RESEPSI STANDART

Rp. 3.500.000 (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
  • Video Shooting Digital + Transfer DVD
  • 2 Album Liputan Digital Kolase 20x30cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 40x50cm


PAKET 2(DUA) HARI STANDART

Rp. 6.000.000 (Enam Juta Rupiah)
  • Video Shooting Digital + Transfer DVD
  • 3 Album Liputan Digital Kolase 20x30cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 50x60cm


PAKET AKAD & RESEPSI LUX

Rp. 5.750.000 (Lima Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
  • Video Shooting Digital + Transfer DVD
  • 1 Album Liputan Digital Kolase 25x30cm (22 Halaman)
  • 1 Album Photo Exclusive anti gores (20 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 60x90cm


PAKET 2(DUA) HARI LUX

Rp. 9.000.000 (Sembilan Juta Rupiah)
  • Video Shooting Digital + Transfer DVD
  • 3 Album Liputan Digital Kolase 25x30cm (22 Halaman)
  • 1 Album Photo Exclusive anti gores (20 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 60x90cm


PAKET AKAD & RESEPSI EXCLUSIVE

Rp. 6.000.000 (Enam Juta Rupiah)
  • Video Shooting Digital + Transfer DVD
  • 2 Album Liputan Digital Kolase 30x40cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 60x90cm


PAKET 2(DUA) HARI EXCLUSIVE

Rp. 10.500.000 (Sepuluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
  • Video Shooting Digital + Transfer DVD
  • 3 Album Liputan Digital Kolase 30x40cm (22 Halaman)
  • 1 Album Photo Exclusive anti gores (20 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 60x90cm

PAKET RESEPSI STANDART

  • Rp. 2.250.000 (Dua Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
  • Video Shooting Mini DV + Transfer 1 Keping DVD Full Editing
  • 1 Album Liputan Digital Kolase 20x30cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 30x40cm


PAKET AKAD NIKAH & RESEPSI STANDART

  • Rp. 2.750.000 (Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
  • Video Shooting Mini DV + Transfer 1 Keping DVD Full Editing
  • 2 Album Liputan Digital Kolase 20x30cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 30x40cm

PAKET RESEPSI LUX

  • Rp. 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah)
  • Video Shooting Mini DV + Transfer 2 Keping DVD Full Editing
  • 1 Album Liputan Digital Kolase 25x30cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 40x50cm

PAKET AKAD NIKAH & RESEPSI LUX

  • Rp. 3.500.000 (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
  • Video Shooting Mini DV+ Transfer 2 Keping DVD Full Editing
  • 2 Album Liputan Digital Kolase 25x30cm (22 Halaman)
  • Photo Kanvas + Bingkai Exclusive 40x50cm

Catatan:
*Harga diatas belum termasuk CHARGE gedung

Jumat, 29 April 2011

Tekhnik Dasar Fotografi/Photography Untuk Pemula


Tekhnik Fotografi


Sudah kah anda melakukan pemahaman kamera DSLR dan tekhnik dasar Photography? Jika belum silahkan baca terlebih dahulu .

Baik, setelah anda membaca nya, kita akan mulai untuk membahas tekhnik dasar fotografi untuk pemula. tekhnik tekhnik ini perlu di ketahui bagi anda yang ingin sekali menekuni dunia fotografi untuk hobi anda atau untuk pekerjaan anda.

1.Depth of Field a.k.a. DOF 

Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.
Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:

Contoh berikut menunjukan DOF sedang dengan fokus pada background:

Contoh berikut menunjukan foto DOF panjang / dalam, dengan fokus pada foreground dan background.

Berikut contoh perbandingan hasil foto pada panjang fokal lensa dan diafragma yang berbeda:
undefined


2. Freeze 

Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.


Berikut contoh foto freeze:


a. Freeze Dengan Flash



b. freeze Dengan Matahari

3. Movement 


Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.


Berikut contoh foto movement:

4. Panning 
Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.
Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.





Panning-1

5. Bulb  

Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.


Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:


Contoh foto bulb dengan menggunakan senter atau sumber cahaya yang digerakkan:
undefined

Pemahaman Tentang Kamera DSLR Dan Tekhnik Dasar Photography


Prolog - Pemahaman Kamera DSLR dan Tekhnik Dasar Photography

Sekarang ini banyak sekali yang menggemari fotografi/photography sebagai hobi mereka. Tapi banyak sekali yang masih belum mengerti tentang fotografi. Begitupun Dengan Kamera yang di gunakan. Maka di lens ini saya akan menjelaskan tentang Pemahaman Tentang kamera DSLR dan tekhnik photography.



Definisi Fotografi Dan Kamera 

Sebelum belajar fotografi, ada baiknya kita melakukan pemahaman kamera DSLR dan tekhnik dasar Photography

Fotografi:
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.

Kamera SLR:
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.


Sony Alpha 550
Nikon D80
Canon EOS 550D
Seperti dibahas terdahulu, fotografi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).

A.Shuter Speed 

Kecepatan Rana

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.

B.Aperture 

Diafragma

Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut:
*) f/1.2
*) f/1.4
*) f/1.8
*) f/2.0
*) f/2.8
*) f/3.5
*) f/4.0
dst...



Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa, maka shutter speed akan semakin melambat.

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).


Mode Pada Kamera DSLR 

Setiap kamera punya istilah masing - masing untuk pengaturan mode. Berikut dijelaskan untuk beberapa tipe kamera saja.

A. NIKON D70 
undefined

Pada kamera Nikon D70 terdapat 11 mode pemotretan:

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

A= Aperture Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

S= Shutter Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.

Night Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.

B.Canon 350D


Pada kamera Canon 350D terdapat 12 mode pemotretan:

A-DEP= Automatic Depth of Field
Pada mode ini, pengaturan fokus foreground dan background diatur secara otomatis oleh kamera sehingga lebih memungkinkan untuk menghasilkan foto yang tajam baik pada foreground maupun background.

M= Full Manual
Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.

Av= Aperture Value Priority
Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.

Tv= Time Value Priority
Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.

P= Program
Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.

Auto
Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.

Portrait
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.

Landscape
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.

Macro
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.

Moving Object
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.

Night Scene
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pada malam hari.

No Flash
Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun apabila pada mode auto lainnya built in flash akan otomatis pop up apabila cahaya dirasa kurang, pada mode ini built in flash tidak akan menyala sama sekali, sehingga shutter speed dan aperture akan lebih berperan untuk mengimbangi kebutuhan cahaya.

Pengaturan Cahaya 

Setiap kamera memiliki light meter yang berfungsi mendeteksi intensitas cahaya. Sebelum menekan tombol shutter, apabila menggunakan kamera pada mode manual ada baiknya memperhatikan exposure meter terlebih dahulu.
Berikut gambar exposure indicator:
undefined

Tampak pada gambar di atas bar yang mengindikasikan exposure. Apabila ingin menghasilkan foto dengan cahaya yang baik, letakan bar pada posisi tengah ( normal exposure ), namun apabila menghasilkan foto yang lebih terang, geser bar ke arah tanda + ( menjadi over exposure ), dan sebaliknya, untuk hasil foto yang lebih gelap geser bar ke arah - ( menjadi under exposure )
Source schatzjopi

Sabtu, 02 April 2011

Base of Photography

Jadi jika foto yang di hasilan adalah Flat, yang berarti bias cahaya dari sebuah foto atau object adalah datar atau rata dipastikan foto tersebut biasa saja dan tidak bercitra rasa seni. beberapa forum atau komunitas selalu mengatakan "the man behind the GUN" ya betul, pernyataan tersebut memang saya setuju, dan janganlah kambing hitamkan, jangan salahkan media atau camera atau senjata Anda jika foto Anda tidaklah bagus, tidaklah berkualitas. karena semua dari Anda sendiri. well berikut teknik dasar fotografi untuk pemula dari pemikiran dan pengalaman saya sendiri.



  • Jeli dalam melihat situasi cahaya :
    Contoh : cahaya yang masuk melalui tirai-tirak pada jendela Anda, mungkin dimata kita terlihat biasa saja, tapi coba Anda bayangkan   jika tersaji dalam sebuah foto, pastinya akan berbeda, karena fotografi menjadi sesuatu yang biasa saja menjadi luar biasa



  • Seringlah Anda untuk Jepret-Jepret :
    heheheh maaf bahasanya ngasal. Inti nya semakin banyak dan sering Anda menggunakan Camera Anda untuk foto ini dan itu, pasti Feeling Anda secara tidak langsung akan terlatih. apalagi Anda yang menggunakan DSLR, sentuhan jari-jari anda pada DSLR makin lembut dan resiko foto yang blur (goyang pun) sedikit berkurang.

  • Bekerjalah dengan hasil Akhir.
    Maksudnya adalah : Bayangkan pada object yang akan Anda foto itu akan menjadi apa seperti apa yang Anda bayangkan dan Anda inginkan, terlebih jika foto tersebut akan di Retouch dalam Computer, pastinya Teknik ini akan sangat membantu.

  • Janganlah malas mencari Angle :
    Sudut sebuah pengambilan Foto sangat berpengaruh pada hasil foto Anda, jadi janganlah malas untuk mengangkat badan Anda untuk pindah dari kiri ke kanan, atas atau bawa, samping atau belakang guna menjadi Angle yang terbaik dari foto yang Anda inginkan.


  • Mulailah mengenal Menu/Fitur dalam camera Anda.
    Adalah jangan selalu Anda menggunakan Mode A (Otomatic) Suatu saat Anda harus menggunakan Manual Mode, menurut saya pribadi Manual Mode    itu jauh lebih baik untuk menghasilkan foto yang indah.

  • Carilah refrensi Fotografi Terbaik
    Mulailah juga belajar dengan melihat hasil foto-foto dari karya terbaik fotografi favorit Anda, suatu saat Style, Angle, POI (Point Of  Interest), Emotions .etc akan anda tiru atau Anda modifikasi.


Untuk Teknik yang lebih Advance seperti pengaturan Shutter Speed, ISO, BW Photography, IR Photography, HDR Photography dan banyak lagi akan saya bahas di Artikel selanjutnya. Sekian dari saya semoga bisa bermanfaat untuk Anda semua.

Pre Wedding Photography

Foto Prewedding saat ini telah menjadi Trend, walaupun sedikitnya ada sebagian yang menjadikan ini sebagai suatu yang cukup kontroversial… Terlepas dari itu semua, foto prewedding tetaplah menjadi salah satu PELENGKAP dalam kebutuhan pernikahan…. Namun, apa daya….sebagian orang tidak TERPUASKAN oleh hasil – hasil foto yang di dapatkan dari fotografer yang mereka sewa jasanya…. Salah satu PENYEBABnya adalah membandingkan diri kita dengan PORTFOLIO fotogrfer yang notabene dihiasi oleh MODEL – MODEL cantik Jelita..



Prewedding akan lebih menarik jika pemotretan prewedding dilakukan di outdoor. Pemotretan prewedding indoor/studio memang mempunyai keuntungan yakni lebih murah, cepat dan praktis.. namun pemotretan tidak akan menghasilkan kenangan dan biasanya akan mudah untuk dilupakan.
Maka dari itu.. semua calon mempelai sudah jauh-jauh hari menetapkan lokasi pemotretan pre-weddingnya yang disesuaikan dengan budget yang mereka sediakan.
Pilihan lokasinya biasanya di pantai, gunung, danau, gedung2 bertingkat, bangunan tua, pemandangan hotel/villa dsbnya. Dan sudah tentu lokasi-lokasi tersebut tidak bisa diraih dalam satu hari.
Lokasi pemotretan pra wedding juga bisa berupa tempat-tempat yang menjadi kenangan kedua calon pengantin. Misalnya tempat jadian.. tempat pertama kali bertemu.. dll. Saat ini beberapa pilihan lokasi favorit adalah Bali, Bromo, Singapura dan Australia.



Berikut tips nya..
  1. FOTO PREWEDDING adalah FOTO PASANGAN, Jadi kalian berdualah yang menjadi MODEL bagi si Fotografer dan kalian berdua-lah yang PERTAMA kali menentukan KONSEP yang diinginkan. Sebelum bertemu fotografer yang akan disewa jasanya, ada baiknya (SEHARUSNYA) pasangan tersebut telah menyepakati KONSEP FOTO yang akan dibuat. Lalu DISKUSIKAN dengan calon fotografer yang akan disewa, jangan TERPAKU untuk keliling – keliling seANTERO kota hanya demi mencari yang TERMURAH, namun cari dan sewalah yang TERBAIK dan anda berdua mendapatkan CHEMISTRY-nya saat berhadapan dengan CALON FOTOGRAFER anda tersebut.
  2. Pastikan anda BERDUA siap – siap melakukan PENGORBANAN, bukan hanya UANG semata namun juga waktu, tenaga juga pikiran. Untuk Pengorbanan uang itu sudah jelas ADA HARGA ADA KUALITAS dan yang perlu diingat adalah, bahwa foto – foto Prewedding itu merupakan cerminan KEPRIBADIAN ANDA DAN PASANGAN ANDA, karena banyak pasangan yang mendapatkan hasil foto yang sebetulnya untuk POSE, KOSTUM bahkan LOKASI telah dilakukan juga oleh pasangan lain sebelum anda yang menjadi klien dari fot.ografer tersebut. Diakhir kata, akhirnya foto anda tidak MEMANCARKAN aura yang kuat tentang ROMANTISnya hubungan anda karena bias jadi tamu tamu anda telah melihat FOTO YANG MIRIP (hanya beda model) pada RESEPSI – RESEPSI terdahulu.
  3. pastikan juga anda dan psangan anda mengambil cuti dihari kerja karena apabila anda hanya mengambil moment foto di hari libur maka bias dipastikan anda akan menjadi OBYEK TONTONAN GRATIS dari orang – orang yang sedang berkunjung ketempat wisata tersebut. Jadi, ambilah cuti hingga fotografer anda akan tambah semngat dalam MENGERJAKAN pemotretan tersebut tanpa harus kehilangan WEEK END DAY yang menjadi PRIME TIME dari semua fotografer wedding.
  4. Siapkan fisik dan mental anda untuk SATU HARI PENUH, jangan hanya menyiapkan diri untuk 3-4 jam pemotretan, karena (maaf) anda bukan model, bahkan seorang MODEL Profesional pun butuh beberapa shoot/jepretan agar CHEMISTRY-nya bias menyatu dengan si fotografer. Banyak – banyak melihat pose – pose dari majalah – majalah atau tabloid, dan sebelum HARI – H Pemotretan, sering – seringlah mengunjungi atau berdialog dengan fotografernya agar dapat lebih saling mengetahui dan menyelami konsep yang mau DIANGKAT….
  5. INI yang terpenting……………..Be UR Self, jangan terintimidasi oleh gambar – gambar atau contoh2 INDAH dari majalah atau tabloid….CIPTAKAN sendiri sensasi pemotretan PRE WEDDING anda menjadi sebuah PETUALANGAN baru…



Jumat, 01 April 2011

DANBO


Danbo diambil dari bahasa jepang "danboru", yang berarti kardus. Danboard atau sering disebut Danbo adalah sebuah tokoh fiksi dari sebuah manga yang berjudul Yotsuba&!(dibacanya yotsubato!) yang dikarang oleh Azuma Kiyohiko. Yotsuba&! adalah serial manga komedi yang dikarang oleh Kiyohiko Azuma. Komik ini menceritakan bocah kecil yang bernama Yotsuba yang belajar tentang lingkungan di sekelilingnya yang dibimbing oleh ayah, tetangga dan teman-temannya. Yotsuba%! mempunyai arti "Yotsuba dan" yang seperti pada judul tiap chapternya, yang kebanyakan berjudul "Yotsuba dan sesuatu". Di salah satu chapter, diceritakan kalo si Yotsuba ini pergi ke kamar kakaknya yang sedang ngerjain proyek waktu senggangnya. Nah, selanjutnya Yotsuba ini ketemu ama temen kakaknya yang sedang pake baju robot dari kardus.



Saat ini, danbo banyak dijual di mana-mana. Bentuk boneka ini sangat unik, yaitu action figure dengan penampilan seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm. Siapa pun pasti akan merasa gemas ketika melihat si Danbo ini. Bagaimana tidak Danbo dapat digerakkan secara manual dan dibentuk dengan berbagai macam gaya unik. Perusahaan yang membuatnya menggunakan teknologi tinggi di setiap persendian boneka ini sehingga membuatnya mampu bergerak luwes. Ekspresi dari si kardus imut ini yang hanya terdiri dari 2 buah lingkaran sebagi mata dan sebuah segitiga terbalik sebagi mulutnya menjadi daya tarik utama. Ekspresinya seperti menimbulkan kesan sedih yang mendalam di setiap gerak geriknya.




Mungkin karena saking imutnya, banyak orang yang ,menjadikan Danbo sebagai objek fotografi yang unik. kalo agan cari di Internet pasti banyak banget hasil fotografi yang bergubungan sama Danbo.

Tip dan Trik Memotret Foto Berkualitas

Memotret dengan menggunakan kamera analog ataupun digital secara prinsip fotografi bedanya hanya dengan kamera analog ada penggantian film, sementara kamera digital tidak ada penggantian film. Kamera digital lebih diminati karena hasil akhirnya bisa langsung dilihat dan diulang jika hasil fotonya kurang memuaskan. Berikut beberapa tips menghasilkan foto yang berkualitas dengan kamera digital :

1. Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar
Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan Anda dapat mencetaknya dalam ukuran terbesar tanpa ancaman warna foto pecah. Selain itu Anda juga dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki. Tidak ada gunanya membeli kamera dengan resolusi tinggi, tapi Anda tetap memasang mode ukuran gambar standar , dan bukan ukuran maksimum

2. Gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal
Banyak gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan gambar yang buruk jika dikompresi berlebihan. Agar gambar Anda tampak seperti aslinya gunakan pengaturan berkualitas dengan level maksimal.

3. Pakai tipe gambar JPEG
JPEG, meskipun bersifat lossy ( kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan terbaik, keuntungan yang diperoleh juga bisa mengolahnya lagi dengan Adobe Photoshop. Kamera SLR memberikan pilihan dengan format JPEG, TIF atau Raw. TIF digunakan untuk reproduksi grafis / seni, sementara Raw, menyimpan apa adanya.





4. Camkan bahwa Whitte Balance itu penting
Untuk pemotretan dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera Anda bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengoptimalkan white balance. Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika berawan, di anjurkan menggunakan mode Cloudy untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, lakukan tes dengan mengambil beberapa foto.

5. Jangan lupa mengatur “Low ISO Number” atau “Use Auto ISO”
Hasil gambar akan lebih jernih jika Anda menggunakan ISO rendah, namun sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Jika memakai ISO terlalu tinggi akan menimbulkan noise pada gambar.

6. Optimalkan pengguanaan histogram
Dengan menggunakan histogram Anda dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera dalam menangkap gambar.

7. Hindari penggunaan zoom secara digital
Sebaiknya tidak menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi boros. Gunakan zoom dari lensa saja, selain bisa menghemat penggunaan chip juga hasil foto menggunakan zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa.

8. Belilah kartu Memori berkualitas professional
Kecepatan rekam pengambilan foto dengan memori berkualitas tinggi bisa mengimbangi teknologi kamera. Dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut – turut dalam 1 detik. Keuntungan dengan memori berkualitas tinggi tidak perlu khawatir terjadinya pergeseran warna dalam foto.

9. Backup hasil foto dalam CD atau DVD
Pastikan backup seluruh kreasi foto-foto Anda dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive anda rusak.

(Sumber dari : Panduan informasi bisnis- Yellow Pages, Media Cetak Dan Media Elektronik)